Mungkin ini buah pikiranku yang barangkali bisa diterima sebagian dari kita sebagai manusia, karena mungkin juga ada buah pikiran lain yang tidak sama denganku, karena Tuhan memang menciptakan manusia beraneka rupa dengan segala tingkatan pemikiran serta akal budinya.
Terinspirasi dalam melihat dan mengalami penderitaan manusia karena sakit jasmani yang terkapar di rumah sakit dengan tidak berdaya, serta tidak semua dari manusia yang sakit jasmani itu telah berusia lanjut, bahkan usia muda, matang dan setengah baya banyak yang mengalaminya.
Sakit…,ya sakit sekali, bahkan ada yang koma sampai mati. Sayup…sayup kudengar suara seorang wanita tengah baya penderita stroke dan diabetes berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhan, kenapa Engkau memberi aku cobaan dengan sakit seperti ini ?”.
Selintas terdengar alangkah wajar suara-suara doa seperti itu terlontar dari mulut si sakit ini, tapi dengan mendengar secara seksama serta menghayatinya, serasa seperti selimut awan gelap yang tiada akhir bernaung melingkupi mulut si pendoa tadi.
Sampai pada suatu rasa dihati ini mengomentarinya, “Alangkah tidak pantas doa seperti itu mengalir dari mulut manusia kepada Tuhannya !!!”….., lo? Way..?! kenapa….?! Kan sudah selayaknya manusia berdoa kepada Tuhannya?
Memang………kepada siapa lagi manusia berdoa kalau tidak kepada Tuhannya?, ya itu sudah selayaknya, tapi masalahnya adalah inti dari doa yang diucapkanya.
Mungkin si wanita tadi tidak mengerti dan tidak paham akan apa yang didoakannya, atau memang mengerti tapi berlagak pilon dan gak mau ambil pusing.
Terkadang kita tidak sadar dan tidak perduli akan apa yang kita makan dan minum dalam keseharian kita. Begitu banyak makanan kemasan serta makanan segar yang ternyata banyak sekali mengandung racun yang tidak secara langsung membuat tubuh kita rusak saat itu juga begitu kita memakan atau meminumnya. Sebagai contoh adalah banyaknya makanan yang mengandung pengawet, pemanis buatan, pewarna dan lain sebagainya. Ibarat kata, kalau mobil terus-menerus diisi bensin yang tidak selayaknya untuk mobil itu, maka lama-kelamaan mobil tersebut akan bobrok dan rusak mesinnya.
Begitu juga manusia, makin lama kita tidak perduli dengan apa yang kita makan dan minum maka seiring bertambahnya usia maka raga ini juga akan cepat rusak.
Pada jaman sekarang, memang susah untuk menghindari makanan dan minuman yang seperti itu, tapi menguranginya bukanlah sesuatu yang sulit.
Saya sendiri tidak secara ekstrim menolak makana dan minuman seperti itu, hanya kalau dijamu teman atau dalam acara-acara tertentu mau tidak mau saya akan memakanya sebagai penghormatan, yang penting dalam hal ini saya mencoba untuk tidak berniat membelinya dengan uang yang keluar dari kantong sendiri.
Sebelum memakan dan meminum sesuatu saya meluangkan waktu untuk membaca komposisi bahan bakunya, mungkin bagi yang awam sama sekali tidak akan mengerti dan tahu bahan-bahan yang tertulis disitu tapi dengan akal dan pikiran yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, maka sangatlah mudah untuk mencari tahunya.
Mungkin juga menurut saya doa yang tepat diucapkan si wanita tadi kepada Tuhannya adalah, “Ya Tuhan, ampunilah saya karena tidak mempergunakan dengan baik akal dan pikiran yang telah Kau anugerahkan kepadaku sehingga penyakit ini menjangkiti tubuhku. Ya Tuhan, berilah petunjuk kesembuhan lahir batin kepadaku supaya aku terbebas dari derita sakit ini……”.
Hmmmmm, saya kira doa ini lebih adem dan tidak menuduh kepada Tuhan sebagai biang keladi penyakit ini……dan yang penting, doa ini tidak membuat kita manusia menjadi kurang ajar kepada Tuhannya.Tuhan Yang Maha Mendengar pun pasti memberi anugerah kepada kita…amin…!!
Terinspirasi dalam melihat dan mengalami penderitaan manusia karena sakit jasmani yang terkapar di rumah sakit dengan tidak berdaya, serta tidak semua dari manusia yang sakit jasmani itu telah berusia lanjut, bahkan usia muda, matang dan setengah baya banyak yang mengalaminya.
Sakit…,ya sakit sekali, bahkan ada yang koma sampai mati. Sayup…sayup kudengar suara seorang wanita tengah baya penderita stroke dan diabetes berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhan, kenapa Engkau memberi aku cobaan dengan sakit seperti ini ?”.
Selintas terdengar alangkah wajar suara-suara doa seperti itu terlontar dari mulut si sakit ini, tapi dengan mendengar secara seksama serta menghayatinya, serasa seperti selimut awan gelap yang tiada akhir bernaung melingkupi mulut si pendoa tadi.
Sampai pada suatu rasa dihati ini mengomentarinya, “Alangkah tidak pantas doa seperti itu mengalir dari mulut manusia kepada Tuhannya !!!”….., lo? Way..?! kenapa….?! Kan sudah selayaknya manusia berdoa kepada Tuhannya?
Memang………kepada siapa lagi manusia berdoa kalau tidak kepada Tuhannya?, ya itu sudah selayaknya, tapi masalahnya adalah inti dari doa yang diucapkanya.
Mungkin si wanita tadi tidak mengerti dan tidak paham akan apa yang didoakannya, atau memang mengerti tapi berlagak pilon dan gak mau ambil pusing.
Terkadang kita tidak sadar dan tidak perduli akan apa yang kita makan dan minum dalam keseharian kita. Begitu banyak makanan kemasan serta makanan segar yang ternyata banyak sekali mengandung racun yang tidak secara langsung membuat tubuh kita rusak saat itu juga begitu kita memakan atau meminumnya. Sebagai contoh adalah banyaknya makanan yang mengandung pengawet, pemanis buatan, pewarna dan lain sebagainya. Ibarat kata, kalau mobil terus-menerus diisi bensin yang tidak selayaknya untuk mobil itu, maka lama-kelamaan mobil tersebut akan bobrok dan rusak mesinnya.
Begitu juga manusia, makin lama kita tidak perduli dengan apa yang kita makan dan minum maka seiring bertambahnya usia maka raga ini juga akan cepat rusak.
Pada jaman sekarang, memang susah untuk menghindari makanan dan minuman yang seperti itu, tapi menguranginya bukanlah sesuatu yang sulit.
Saya sendiri tidak secara ekstrim menolak makana dan minuman seperti itu, hanya kalau dijamu teman atau dalam acara-acara tertentu mau tidak mau saya akan memakanya sebagai penghormatan, yang penting dalam hal ini saya mencoba untuk tidak berniat membelinya dengan uang yang keluar dari kantong sendiri.
Sebelum memakan dan meminum sesuatu saya meluangkan waktu untuk membaca komposisi bahan bakunya, mungkin bagi yang awam sama sekali tidak akan mengerti dan tahu bahan-bahan yang tertulis disitu tapi dengan akal dan pikiran yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, maka sangatlah mudah untuk mencari tahunya.
Mungkin juga menurut saya doa yang tepat diucapkan si wanita tadi kepada Tuhannya adalah, “Ya Tuhan, ampunilah saya karena tidak mempergunakan dengan baik akal dan pikiran yang telah Kau anugerahkan kepadaku sehingga penyakit ini menjangkiti tubuhku. Ya Tuhan, berilah petunjuk kesembuhan lahir batin kepadaku supaya aku terbebas dari derita sakit ini……”.
Hmmmmm, saya kira doa ini lebih adem dan tidak menuduh kepada Tuhan sebagai biang keladi penyakit ini……dan yang penting, doa ini tidak membuat kita manusia menjadi kurang ajar kepada Tuhannya.Tuhan Yang Maha Mendengar pun pasti memberi anugerah kepada kita…amin…!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar