Bencana mengenaskan kemarin Jum’at tanggal 27 Maret 2009 saat fajar belum lagi merekah melanda masyarakat sekitar Situ Gintung Tangerang. Kejadian ini tidak hanya menimpa masyarakat yang masih terlelap dalam tidurnya, yang sedang menjalankan kewajiban sholat subuh di suatu masjidpun habis tersapu olehnya.
Kehidupan masyarakat Situ Gintung yang berada dibawah permukaan air sebenarnya bukanlah hal baru di dalam kehidupan ini, kalau kita merujuk ke negeri kincir angin pastilah kita tahu bahwa negara Belanda berada di bawah permukaan air dengan tanggul besarnya itu.
Mungkin terlalu jauh saya memperbandingkan Situ Gintung yang lebih kecil dari sebuah kabupaten dengan suatu negara yang pernah bercokol sangat lama di nusantara ini, tapi tidaklah mustahil jika berusaha untuk mengapresiasi teknologi tanggul raksasa negeri kincir angin tersebut untuk kemaslahatan kita di kemudian hari terutama bagi masyarakat yang hidup di bawah permukaan air seperti Situ Gintung agar kejadian tersebut dapat diantisipasi sejak awal sebelum bencana ini terjadi.
Kita semua sekiranya perlu memperhatikan masalah ini, apalagi pihak-pihak yang bersangkutan entah itu masyarakat sekitar tanggul-tanggul atau pemerintah daerah atau bahkan pemerintah pusat karena tanggul besar di Indonesia ini tidak hanya Situ Gintung semata, banyak sekali tanggul-tanggul lain yang perlu diperhatikan perbaikan, pemeliharaan maupun perawatannya.
Pada kesempatan ini, perlu juga kita mengetahui reaksi para partai politik dan calon-calon legislatifnya mengenai bencana Situ Gintung ini sebagai salah satu bahan pertimbangan kita saat melakukan pilihan pada tanggal 9 April 2009 nanti.
Semoga korban-korban bencana Situ Gintung dapat segera ditemukan dan keluarga serta masyarakat sekitarnya menerima bencana ini dengan ikhlas karena dibalik semua ini pasti Tuhan memberkahi kita dengan rencana-rencana yang lebih baik.
Kehidupan masyarakat Situ Gintung yang berada dibawah permukaan air sebenarnya bukanlah hal baru di dalam kehidupan ini, kalau kita merujuk ke negeri kincir angin pastilah kita tahu bahwa negara Belanda berada di bawah permukaan air dengan tanggul besarnya itu.
Mungkin terlalu jauh saya memperbandingkan Situ Gintung yang lebih kecil dari sebuah kabupaten dengan suatu negara yang pernah bercokol sangat lama di nusantara ini, tapi tidaklah mustahil jika berusaha untuk mengapresiasi teknologi tanggul raksasa negeri kincir angin tersebut untuk kemaslahatan kita di kemudian hari terutama bagi masyarakat yang hidup di bawah permukaan air seperti Situ Gintung agar kejadian tersebut dapat diantisipasi sejak awal sebelum bencana ini terjadi.
Kita semua sekiranya perlu memperhatikan masalah ini, apalagi pihak-pihak yang bersangkutan entah itu masyarakat sekitar tanggul-tanggul atau pemerintah daerah atau bahkan pemerintah pusat karena tanggul besar di Indonesia ini tidak hanya Situ Gintung semata, banyak sekali tanggul-tanggul lain yang perlu diperhatikan perbaikan, pemeliharaan maupun perawatannya.
Pada kesempatan ini, perlu juga kita mengetahui reaksi para partai politik dan calon-calon legislatifnya mengenai bencana Situ Gintung ini sebagai salah satu bahan pertimbangan kita saat melakukan pilihan pada tanggal 9 April 2009 nanti.
Semoga korban-korban bencana Situ Gintung dapat segera ditemukan dan keluarga serta masyarakat sekitarnya menerima bencana ini dengan ikhlas karena dibalik semua ini pasti Tuhan memberkahi kita dengan rencana-rencana yang lebih baik.